Kamis, 24 Maret 2016

PENALARAN DEDUKTIF

Penalaran deduktif adalah suatu penalaran yang berpangkal pada suatu peristiwa umum, yang kebenarannya telah diketahui atau diyakini, dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat lebih khusus. Metode ini diawali dari pebentukan teori, hipotesis, definisi operasional, instrumen dan operasionalisasi. Dengan kata lain, untuk memahami suatu gejala terlebih dahulu harus memiliki konsep dan teori tentang gejala tersebut dan selanjutnya dilakukan penelitian di lapangan. Dengan demikian konteks penalaran deduktif tersebut, konsep dan teori merupakan kata kunci untuk memahami suatu gejala.

Faktor – faktor penalaran deduktif :
1.             Pembentukan Teori
2.             Hipotesis
3.             Definisi Operasional
4.             Instrumen
5.             Operasionalisasi
B. Jenis pada penalaran deduktif

·                     Silogisme Kategorial
Silogisme Kategorial : Silogisme yang terjadi dari tiga proposisi.
Premis umum : Premis Mayor (My)
Premis khusus : Premis Minor (Mn)
Premis simpulan : Premis Kesimpulan (K)
Dalam simpulan terdapat subjek dan predikat. Subjek simpulan disebut term mayor, dan predikat simpulan disebut term minor.
·                     Silogisme Hipotesis
Silogisme Hipotesis : Silogisme yang terdiri atas premis mayor yang berproposisi konditional hipotesis.
Konditional hipotesis : bila premis minornya membenarkan anteseden, simpulannya membenarkan konsekuen. Bila minornya menolak anteseden, simpulannya juga menolak konsekuen.
·                     Silogisme Alternatif
Silogisme Alternatif : Silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif.
Proposisi alternatif yaitu bila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya. Simpulannya akan menolak alternatif yang lain.
·                      Entimen
Silogisme ini jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam tulisan maupun lisan. Yang dikemukakan hanya premis minor dan simpulan.

C. Contoh Kalimat Deduktif

1.             Burung adalah hewan berkaki dua (premis minor)
2.             Semua burung bisa terbang (kesimpulan)

3.             Burung adalah hewan (premis mayor)

Kamis, 17 Maret 2016

PENALARAN

1.      Pengertian Penalaran
Penalaran adalah suatu proes berpikir manusia untuk menghubung-hubungkan data atau fakta yang ada sehingga sampai pada suatu simpulan. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui.Proses inilah yang disebut menalar.

2.      Isi Dari Penalaran
Cara berpikir secara logis atau penalaran terbagi dua, yaitu : induksi dandeduksi
• Induksi merupakan suatu penalaran yang ditarik suatu kesimpulan yang bersifatumum dari berbagai kasus yang bersifat individual.
• Deduksi adalah suatu cara penalaran dari pernyataan yang bersifat umum ditarik kesimpulan yang bersifat khusus.

3.      Menguji Fakta Dan Penalaran
Penalaran dapat dikatakan sebagai suatu proses berpikir dalam menarik suatu kesimpulan yang berupa pengetahuan,Penalaran menghasilkan pengetahuan yang ikaitkan dengan kegiatan berpikir dan bukan dengan perasaan.Berpikir adalah suatu kegiatan untuk menemukan pengetahuan yang benar.
Sebagai kegiatan berpikir, maka penalaran mempunyai ciri-ciri tertentu:
• Pertama, adanya suatu pola berpikir yang secara luas disebut logika
• Kedua, adanya proses analitik dari proses berpikirnya

4.      Faktor-faktor yang diperlukan dalam Penalaran
Jika seseorang melakukan penalaran, maksudnya tentu adalah untuk menemukan kebenaran. Kebenaran dapat dicapai jika syarat – syarat dalam menalar dapat dipenuhi.
  • Suatu penalaran bertolak dari pengetahuan yang sudah dimiliki seseorang akan sesuatu yang memang benar atau sesuatu yang memang salah.
  • Dalam penalaran, pengetahuan yang dijadikan dasar konklusi adalah premis. Jadi semua premis harus benar. Benar di sini harus meliputi sesuatu yang benar secara formal maupun material. Formal berarti penalaran memiliki bentuk yang tepat, diturunkan dari aturan – aturan berpikir yang tepat sedangkan material berarti isi atau bahan yang dijadikan sebagai premis tepat. 
Ø  Berpikir
Berpikir adalah kegiatan penalaran mengekpresikan pengalaman dengan maksud tertentu .Berpikir adalah sumber segala pengetahuan. sebaliknya pengetahuan memberikan unpan balik kepada berpikir.Makin tinggi tingkat pengetahuan makin tinggi taraf berpikir seseorang.

Ø  Berpikir dan Nalar
Proses berpikir secara rasional disebut penalaran, maka berpikir secara rasional dapat disebut berpikir secara nalar atau secara logis.Pengetahuan yang diperoleh tanpa proses berpikir aktis atau pasif adalah pengetahuan intuitif.Penalaran hanya terkait dengan kegiatan berpikir sadar dan aktif, dan mempunyai karakteristik tertentu untuk menemukan kebenaran.
Penalaran adalah proses berpikir logis yang menganut logika tertentu.Untuk dapat menarik konklusi yang tepat, diperlukan kemampuan menalar.Kemampuan menalar adalah kemampuan untuk menarik konklusi yang tepat dari bukti-bukti yang ada, dan menurut aturan-aturan tertentu. Berfikir dan bernalar harus benar untuk mendapatkan kesimpulan yang absah.Manusia mampu mengembangkan pengetahuan karena mempunyai bahasa dan kemampuan menalar.Untuk dapat menarik konklusi yang tepat,
diperlukan kemampuan menalar.Kemampuan menalar adalah kemampuan untuk
menarik konklusi yang tepat dari bukti-bukti yang ada, dan menurut aturan-aturan tertentu.
Penalaran merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia, karena dengan adanya penalaran pada manusia, maka manusia dapat seperti sekarang ini dan menjadi penguasa di bumi, tempatnya hidup. Kemampuan menalar menyebabkan manusia mampu mengembangkan pengetahuan yang merupakan rahasia kekuasaannya.