Jumat, 15 April 2016

PENGERTIAN, CIRI-CIRI, KARAKTERISTIK METODE ILMIAH

Pengertian Metode Ilmiah
   Metode ilmiah adalah proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan pengamatan serta membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam. Prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan melakukan eksperimen. Jika suatu hipotesis lolos uji berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah.
Unsur utama metode ilmiah adalah pengulangan empat langkah berikut:
1.    Karakterisasi (pengamatan dan pengukuran)
2.    Hipotesis (penjelasan teoretis yang merupakan dugaan atas hasil pengamatan dan              pengukuran)
3.    Prediksi (deduksi logis dari hipotesis)
4.    Eksperimen (pengujian atas semua hal di atas)

Karakteristik Metode Ilmiah
 Metode ilmiah bergantung pada karakterisasi yang cermat atas subjek investigasi. Dalam proses karakterisasi, ilmuwan mengidentifikasi sifat-sifat utama yang relevan yang dimiliki oleh subjek yang diteliti. Selain itu, proses ini juga dapat melibatkan proses penentuan (definisi) dan pengamatan-pengamatan yang dimaksud seringkali memerlukan pengukuran dan perhitungan yang cermat. Proses pengukuran dapat dilakukan terhadap objek yang tidak dapat diakses atau dimanipulasi seperti bintang atau populasi manusia. Hasil pengukuran secara ilmiah biasanya ditabulasikan dalam table. Digambarkan dalam bentuk grafik atau dipetakan dan diproses dengan penghitungan statistika seperti korelasi dan regresi.
Umumnya terdapat empat karakteristik penelitian ilmiah :
1.       Sistematik. Berarti suatu penelitian harus disusun dan dilaksanakan secara berurutan sesuai pola dan kaidah yang benar, dari yang mudah dan sederhana sampai yang kompleks.
2.       Logis. Suatu penelitian dikatakan benar bila dapat diterima akal dan berdasarkan fakta empirik. Pencarian kebenaran harus berlangsung menurut prosedur atau kaidah bekerjanya akal yaitu logika. Prosedur penalaran yang dipakai bias dengan prosedur induktif yaitu cara berpikir untuk menarik kesimpulan umum dari berbagai kasus individual (khusus), atau prosedur deduktif yaitu cara berpikir untuk menarik kesimpulan yang bersifat khusus dari pernyataan yang bersifat umum.
3.       Empirik. Artinya suatu penelitian yang didasarkan pada pengalaman sehari-hari, yang ditemukan atau melalui hasil coba-coba yang kemudian diangkat sebagai hasil penelitian. Landasan empirik ada tiga yaitu :
a). Hal-hal empirik selalu memiliki persamaan dan perbedaan (ada penggolongan atau perbandingan satu sama lain).
b). Hal-hal empirik selalu berubah-ubah sesuai dengan waktu.
c). Hal-hal empirik tidak bisa secara kebetulan,melainkan ada penyebabnya.
4.      Replikatif. Artinya suatu penelitian yang pernah dilakukan harus di uji kembali oleh peneliti lain dan harus memberikan hasil yang sama bila dilakukan dengan metode, kriteria, dan kondisi yang sama. Agar bersifat replikatif, penyusunan definisi operasional variable menjadi langkah penting bagi seorang peneliti.


Ciri-ciri Metode ilmiah

  Metode ilmiah adalah sistem yang digunakan oleh para ilmuwan untuk mengeksplorasi data, menghasilkan dan menguji hipotesis, mengembangkan teori-teori baru dan mengkonfirmasi atau menolak hasil sebelumnya. Meskipun metode yang tepat digunakan dalam ilmu-ilmu yang berbeda bervariasi (misalnya, fisikawan dan psikolog bekerja dengan cara yang sangat berbeda), mereka berbagi beberapa atribut fundamental yang dapat disebut karakteristik metode ilmiah
Empiris
  Metode ilmiah adalah empiris. Artinya, hal itu bergantung pada pengamatan langsung dari dunia, dan meremehkan hipotesis yang bertentangan dengan fakta yang dapat diamati. Ini berbeda dengan metode yang mengandalkan akal murni (termasuk yang diusulkan oleh Plato) dan dengan metode yang mengandalkan faktor subjektif emosional atau lainnya.
Direplikasi
  Percobaan ilmiah dapat direplikasi. Artinya, jika orang lain menduplikat percobaan, ia akan mendapatkan hasil yang sama. Para ilmuwan seharusnya mempublikasikan cukup metode mereka sehingga orang lain, dengan pelatihan yang tepat, bisa meniru hasil. Ini berbeda dengan metode yang mengandalkan pengalaman yang unik untuk individu tertentu atau sekelompok kecil orang.

Provisional
  Hasil yang diperoleh melalui metode ilmiah bersifat sementara; mereka (atau seharusnya) terbuka untuk pertanyaan dan perdebatan. Jika data baru muncul yang bertentangan teori, teori yang harus diubah. Misalnya, teori phlogiston api dan pembakaran ditolak ketika bukti terhadap itu muncul.
Tujuan
  Metode ilmiah adalah tujuan. Hal ini bergantung pada fakta dan dunia seperti itu, bukan pada keyakinan, keinginan atau keinginan. Para ilmuwan berusaha (dengan berbagai tingkat keberhasilan) untuk menghapus bias mereka ketika melakukan pengamatan.
Sistematis
  Sebenarnya, metode ilmiah adalah sistematis; yaitu, hal itu bergantung pada studi yang direncanakan dengan hati-hati bukan pada pengamatan acak atau sembarangan. Namun demikian, ilmu pengetahuan dapat dimulai dari beberapa pengamatan acak. Isaac Asimov mengatakan bahwa kalimat yang paling menarik untuk mendengar dalam ilmu pengetahuan tidak “Eureka!” tapi “Itu lucu.” Setelah pemberitahuan ilmuwan sesuatu yang lucu, ia melanjutkan untuk menyelidiki secara sistematis.
Ciri-ciri lainnya adalah
  1. Bersifat ilmiah artinya penelitian bersifat rasional, di lakukan melalui prosedur yang sistematis dengan menggunakan fakta yang di peroleh secara valid dan kebenarannya bersifat objektif.
  2. Memberikan kontribusi artinya bahwa penelitian harus mengandung konstribusi atau nilai tambah teknologi yang ada.
  3. Analitis artinya bahwa suatu penelitian harus dapat di uraikan atau di buktikan dengan hubungan sebab dan akibat antarvariabelnya dengan menggunakan metode ilmiah.
  4. Merupakan suatu proses yang berjalan secara terus menerus karena suatu hasil penelitian selalu dapat di sempurnakan lagi dan hasil dari suatu penelitian dapat di lanjutkan oleh penelitian lain.
Berikut unsur-unsur penelitian yang harus di perhatikan pada saat melakukan penelitian.
  1. Unsur ilmiah yaitu penggunaan ilmu pengetahuan dan langkah-langkah penelitian sebagai metode berfikir. Langkah yang di maksud adalah mulai dari pernyataan masalah, penggunaan hipotesis, pengumpulan data, sampai dengan penarikan kesimpulan.
  2. Unsur penemuan artinya berusaha mendapatkan sesuatu untuk menigisi kekosongan atau kekurangan.
  3. Unsur pengembangan yaitu memperluas dan mengabalisis lebih dalam apa yang sudah ada.
  4. Unsur pengujian kebenaran yaitu mengetes hal-hal yang masih di ragukan kebenarannya.
  5. Unsur pemecahan masalah yaitu upaya untuk membuat solusi terhadap masalah yang sedang di jadikan sebagai bahan penelitian.
Adapun fungsi penelitian adalah menjajaki, menguji, dan mengembangkan ilmu pengetahuan.
Menjajaki
   Penelitian yang berfungsi menjajaki disebut juga fungsi eksploratif. Penelitian ini berfungsi untuk menemukan sesuatu yang belum ada pada sebuah ilmu pengetahuan.
Menguji
    Penelitian yang berfungsi menguji di sebut juga fungsi verifikasi. Penelitian ini berfungsi untuk menguji kebenaran suatu ilmu pengetahuan yang telah ada.
Pengembangan
    Penelitian yang berfungsi mengembangkan di sebut juga fungsi developmental. Penelitian ini berfungsi untuk mengembangkan pengetahuan yang sudah ada.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar